Profil Desa Candiwulan
Ketahui informasi secara rinci Desa Candiwulan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Candiwulan, Kutasari, Purbalingga. Menjelajahi pesona desa yang sarat akan jejak sejarah purbakala, menjadi sentra industri kerajinan sapu glagah, serta didukung oleh data demografi dan potensi pengembangan desa.
-
Potensi Warisan Sejarah
Nama "Candiwulan" dan adanya temuan-temuan arkeologis lepas mengindikasikan bahwa desa ini memiliki potensi besar sebagai situs peradaban kuno yang penting untuk dieksplorasi lebih lanjut.
-
Sentra Kerajinan Sapu Glagah
Perekonomian desa secara signifikan ditopang oleh industri rumahan pembuatan sapu glagah, yang telah menjadi keahlian turun-temurun dan sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga.
-
Keseimbangan Agraris dan Industri
Desa ini menunjukkan harmoni antara sektor pertanian yang subur sebagai penyedia pangan dan industri kerajinan sebagai motor penggerak ekonomi, menciptakan komunitas yang produktif dan mandiri.

Menyandang nama yang sarat akan nuansa sejarah, Desa Candiwulan di Kecamatan Kutasari menyimpan pesona tersendiri sebagai sebuah wilayah yang diduga kuat memiliki jejak peradaban masa lampau. Lebih dari sekadar toponimi, nama "Candiwulan" menjadi pengingat akan potensi warisan purbakala yang berpadu harmonis dengan denyut kehidupan warganya yang produktif. Kini, desa tersebut dikenal tidak hanya karena misteri sejarahnya, tetapi juga sebagai salah satu kantong produksi kerajinan sapu glagah yang menopang perekonomian lokal secara signifikan.
Sebagai salah satu dari 14 desa di Kecamatan Kutasari, Candiwulan memiliki posisi yang unik. Terletak di bagian timur laut kecamatan, desa ini menjadi perpaduan antara lahan pertanian yang subur dan area permukiman yang dinamis. Kehidupan warganya yang sebagian besar adalah petani dan perajin menciptakan sebuah lanskap sosial-ekonomi yang tangguh, di mana cangkul dan bilah sapu menjadi simbol dari kerja keras dan kemandirian yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Jejak Sejarah dan Misteri Nama "Candiwulan"
Nama sebuah tempat seringkali merupakan cerminan dari sejarah atau karakteristik utamanya. Dalam konteks Desa Candiwulan, nama ini secara harfiah berarti "Candi Bulan", sebuah frasa yang langsung membangkitkan imajinasi tentang adanya sebuah bangunan suci (candi) dari era klasik Hindu-Buddha di masa lalu. Meskipun hingga kini belum ada struktur candi utuh yang ditemukan berdiri megah, berbagai temuan arkeologis lepas dan cerita tutur (folklor) di masyarakat menguatkan dugaan bahwa wilayah ini pernah menjadi situs penting.
Beberapa warga dan pemerhati sejarah lokal melaporkan adanya temuan-temuan berupa batu-batu candi, fragmen arca dan umpak (batu penyangga tiang) di beberapa titik di wilayah desa, terutama saat melakukan penggalian untuk fondasi rumah atau mengolah lahan pertanian. Temuan-temuan ini mengindikasikan adanya sebuah kompleks bangunan atau permukiman kuno yang terkubur di bawah lapisan tanah Desa Candiwulan.
"Cerita dari para sesepuh memang menyebutkan bahwa di sini dulu ada sebuah bangunan kuno. Nama Candiwulan ini diyakini tidak muncul begitu saja," ungkap seorang tokoh masyarakat setempat. "Kami berharap ada penelitian lebih lanjut dari pihak berwenang atau para arkeolog untuk bisa mengungkap misteri sejarah desa kami. Ini bisa menjadi kebanggaan dan potensi baru bagi Candiwulan."
Potensi warisan purbakala ini, meskipun masih menjadi teka-teki, memberikan identitas yang kuat dan unik bagi Desa Candiwulan. Ia menjadi pembeda dari desa-desa lain di sekitarnya dan membuka peluang untuk pengembangan wisata sejarah dan edukasi di masa depan jika berhasil dieksplorasi lebih jauh.
Industri Kerajinan Sapu Glagah: Pilar Ekonomi Rakyat
Di luar pesona sejarahnya, pilar utama yang menopang kehidupan ekonomi Desa Candiwulan saat ini adalah industri kerajinan sapu glagah. Desa ini merupakan salah satu sentra produksi penting di Kecamatan Kutasari, sebuah wilayah yang memang terkenal dengan kerajinan sapu rayungnya. Keterampilan mengolah bunga tanaman glagah menjadi alat kebersihan yang fungsional dan tahan lama telah menjadi keahlian turun-temurun.
Hampir di setiap dusun, aktivitas produksi sapu menjadi pemandangan sehari-hari. Mulai dari penjemuran bahan baku di halaman rumah, proses perangkaian yang teliti, hingga penjahitan gagang, semuanya dikerjakan dengan tangan-tangan terampil warga. Industri ini bersifat padat karya dan inklusif, melibatkan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari para pemuda yang mencari bahan baku hingga para ibu rumah tangga yang bekerja sebagai perajin di sela-sela waktu mengurus keluarga.
Produk sapu dari Candiwulan telah didistribusikan ke berbagai daerah, baik melalui pengepul lokal maupun dijual langsung ke pasar-pasar tradisional. Industri rumahan ini terbukti tangguh dan menjadi jaring pengaman sosial yang efektif, memberikan sumber pendapatan yang konsisten bagi ratusan keluarga di desa.
Kondisi Geografis dan Tatanan Demografi
Desa Candiwulan terletak di wilayah yang didominasi oleh dataran rendah dengan lahan yang subur, sangat ideal untuk pertanian. Desa ini dialiri oleh beberapa saluran irigasi yang mendukung aktivitas pertanian sawah.
Berdasarkan data resmi dan termutakhir dari publikasi "Kecamatan Kutasari dalam Angka 2024" yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, Desa Candiwulan memiliki luas wilayah sebesar 1,22 kilometer persegi.
Di atas wilayah tersebut, tercatat jumlah penduduk Desa Candiwulan pada akhir tahun 2023 sebanyak 2.760 jiwa. Dari kedua data ini, dapat dihitung tingkat kepadatan penduduk desa, yakni mencapai 2.262 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini tergolong tinggi, menunjukkan konsentrasi permukiman yang cukup padat di antara lahan-lahan pertanian. Kode pos yang berlaku untuk Desa Candiwulan dan seluruh wilayah Kecamatan Kutasari adalah 53361.
Kehidupan Sosial dan Tata Kelola Pemerintahan
Kehidupan sosial masyarakat Desa Candiwulan berjalan harmonis dengan landasan nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan yang kuat. Solidaritas antarwarga, terutama di antara komunitas perajin, sangat terasa. Mereka seringkali saling membantu, baik dalam penyediaan bahan baku maupun dalam proses produksi.
Lembaga kemasyarakatan desa seperti PKK, Karang Taruna, dan kelompok tani (Poktan) menjadi motor penggerak berbagai kegiatan pemberdayaan. PKK, misalnya, aktif dalam program peningkatan kesehatan keluarga dan pemberdayaan ekonomi perempuan, sementara Poktan menjadi wadah bagi para petani untuk meningkatkan pengetahuan dan hasil pertanian mereka.
Pemerintah Desa Candiwulan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa, terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan fokus pada dua sektor utama: pembinaan UMKM kerajinan sapu dan peningkatan produktivitas pertanian. Bantuan seperti pelatihan manajemen usaha, fasilitasi akses permodalan, dan perbaikan infrastruktur desa menjadi program prioritas. Dialog yang terbuka dengan masyarakat melalui forum musyawarah desa menjadi landasan dalam setiap pengambilan kebijakan.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Tantangan utama yang dihadapi Desa Candiwulan terletak pada keberlanjutan industri kerajinan sapunya. Persaingan dengan produk pembersih modern dan fluktuasi ketersediaan bahan baku menjadi isu yang perlu diantisipasi. Diperlukan inovasi dalam desain produk dan strategi pemasaran yang lebih modern, termasuk pemanfaatan platform digital, agar sapu glagah Candiwulan dapat tetap eksis dan berdaya saing.
Di sisi lain, potensi sejarah yang belum terungkap sepenuhnya adalah pedang bermata dua. Jika tidak dikelola dengan baik, temuan-temuan purbakala bisa rusak atau hilang. Namun jika dieksplorasi dan dikelola secara profesional, ia bisa menjadi aset pariwisata yang luar biasa, menciptakan sumber pendapatan baru dan lapangan kerja bagi masyarakat.
Prospek masa depan Desa Candiwulan sangat menjanjikan. Desa ini memiliki fondasi yang unik: satu kaki berpijak pada warisan sejarah yang kaya, dan kaki lainnya menapak kuat pada industri kerajinan yang produktif. Ke depan, sinergi antara pengembangan pariwisata berbasis sejarah dan penguatan industri kreatif lokal dapat menjadi model pembangunan yang ideal. Dengan mengungkap masa lalunya yang gemilang sambil terus menganyam masa kini melalui kerajinan, Candiwulan berpotensi besar untuk menjadi desa yang maju, berbudaya, dan sejahtera.